- Latar Belakang.
Kondisi umat islam saat ini jauh berbeda dengan kondisi umat islam
terdahulu. Kondisi umat islam saat ini diperparah dengan adanya
fenomena jauhnya umat islam dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah yang
seharusnya menjadi pedoman hidup mereka. Banyak para ulama mengatakan
bahwa salah satu faktor jauhnya umat islam terhadap Al-qur’an adalah
mewabahnya penyakit “Al-Wahn”, yaitu suatu penyakit yang cinta dunia
dan takut mati.
Hal ini dapat kita lihat dari berbagai permasalahan-permasalahan
yang melanda baik di Indonesia sendiri maupun diluar Indonesia. Factor
jauhnya umat islam dengan Al-Qur’an adalah besarnya pengaruh dari media
dan teknologiyang secara tak langsung telah memecah umat islam dalam
berbagai aspek kehidupan. Seperti contoh, film dokumenter “FITNA” yang
telah menjadi kontrofersi.
Selain permasalahan jauhnya dari Al-qur’an, ada juga
permasalahan-permasalahn lainnya. Yaitu, masalah dalam berda’wah,
masalah dalam menghadapi permurtadan saat ini, dan masalah dalam
kepedulian terhadap sesama muslim yang sangat kurang atau dengan kata
lainnya ukhuwah islamiyah yang belum terikat satu sama lainnya.
Sebenarnya masalah yang mendasar dalam permasalah umat islam saat
ini adalah jauhnya umat islam terhadap Al-qur’an, maka di artikel ini
kami hanya membahas permasalahan tersebut.
- Identifikasi permasalahan.
- Siapa yang menyebabkan permasalahan ini?
- Kapan terjadinya permasalahan ini?
- Mengapa terjadi permasalah ini?
- Bagaimana kaitannya permasalah ini dengan media dan teknologi?
- Bagaimana solusi dari permasalahan ini?
- Pembahasan Permasalan
- Siapa yang menyebabkan permasalahan ini?
Menurut kelompok kami, yang menyebabkan itu semua adalah diri kita
sendiri dan adanya peran dari islamophobia. Karena secara tak lansung
diri kitalah yang menyebabkan kita jauh akan Al-qur’an. Kita terlalu
senang dengan kehidupan dunia sehingga membuat kita lupa akan kehidupan
akhirat yang kekal nan abadi. Islamhopobia Islamophobia adalah sikap
takut berlebihan dalam melihat Islam dan umat Islam sehingga cenderung
mengunakan kacamata negatif. Islam dipandang sebagai kelompok monolitik
yang statis dan antiperubahan. Islam dilihat sebagai kelompok lain di
dunia ini yang tidak mempunyai nilai bersama yang bisa di-share dengan
kelompok lain. Islam dilihat sebagai agama yang mengajarkan barbarisme,
irasional, primitif, agresif, prokekerasan dan terorisme. Ajaran Islam
juga dianggap telah menjelma menjadi ideologi politik yang bertujuan
untuk membangun kekuatan politik dan militer anti-Barat. Islamophobia
tersebut telah melahirkan sikap memusuhi Islam di kalangan masyarakat
non-Muslim.
- Kapan terjadinya permasalah ini?
Permasalah ini terjadi berawal dari perang salib. Karena perang
salib sendiri berlangsung selama 200 tahun, bayangkan betapa lamanya
dan bayangkan betapa semangatnya kebencian umat nasrani.
Sekilas tentang perang salib
Nggak salah emang kalo Perang Salib memegang rekor peperangan
terlama di dunia. Bayangin aja, dari tahun 1096 M sampai 1254 M api
peperangan ini nggak pernah padam. Se-abadi permusuhan Coyote dan Road
Runner. Disebut Perang Salib karena peperangan ini melibatkan
bangsa-bangsa Salib (gabungan berbagai negeri di Eropa; Perancis,
Jerman, Inggris, dan negara Byzantium). Para prajurit Kristen yang
terlibat dalam peperangan itu mengenakan kalung bergantung salib dan
pakaian mereka berterakan salib. Ada dua pendorong terjadinya perang
salib. Pertama, ajakan dan seruan Kaisar Alexius Comenent dari
Konstantinopel kepada Paus (Paus Urbanus II) dan para raja di Eropa
agar segera menyerang negeri-negeri Islam secara serentak terhadap
kekuasaan Turki Saljuk (orang-orang Turki yang sudah memeluk Islam),
yang mengancam kerajaan Byzantium di Konstantinopel. Kedua, permintaan
Peter Amiens, seorang pendeta bangsa Perancis, kepada Paus di Roma agar
mau membantu orang-orang Kristen yang mau berziarah ke Baitul Maqdis
(Palestina) yang saati itu dikuasai Negara Islam. Dua dorongan tersebut
di atas, menyebabkan Paus Urbanus II memerintahkan Peter Amiens untuk
menghasut dan mengobarkan perang kepada rakyat Eropa untuk memerangi
kaum muslim guna merebut Baitul Maqdis. Hasilnya, rakyat jelata,
biarawan-biarawati, hingga para perampok berbondong-bondong
mendaftarkan diri untuk bergabung sebagai pasukan salib. Dan genderang
Perang Salib ditabuh pada 15 Agustus 1096 M, Paus Urbanus
memberangkatkan pasukan Salib Pionir yang berjumlah 300 ribu prajurit
dengan semboyan أ¢â‚¬إ“Begitulah kehendak Tuhanأ¢â‚¬آ. Dalam catatan
sejarah, terdapat tujuh gelombangan serangan dalam perjalanan Perang
Salib. Serangan I (1096),أ‚آ Serangan II (1147-1149), serangan III
(1189-1192), serangan IV (1202-1204), serangan V (1218-1221), serang-an
VI (1228-1229), dan seranganأ‚آ ke VII (1248-1254). Wuih semangat
banget ya? Dari rangkaian seranganأ‚آ itu, kaum Kris-ten lebih banyak
menelan kekalahan. Salah satu kekalahan telak yang dialami pasukan
Salib adalah ketika Shalahuddin al-Ayubi berhasil membebaskan kembali
Baitul Maqdis di Palestina pada hari Jumأ¢â‚¬â„¢at 27 Rajab 583 H/1187
M dari kekuasaan kaum Kristen.(
http://www.gaulislam.com/semangat-kebencian-perang-salib/)
Mulai saat itulah gencarnya aksi untuk menjauhkan umat islam dari
Al-qur’an yang telah mereka ketahui bahwa kitab Al-qur’an adalah
pedoman hidup dari umat islam.
- Mengapa terjadi permasalahan ini?
Coba kita lihat dalam QS: Al-Baqoroh ayat 120, yaitu:
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga
kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah
itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti
kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak
lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu”
Dari ayat diatas kita dapat mengambil kesimpulan, bahwa mereka(yahudi dan nasrani)
tidak akan senang kepada kita(umat islam) sampai kita mengikuti
agama mereka. Dengan cara apapun akan ditempuh mereka untuk mengikuti
agama mereka minimal mengikuti gaya hidup mereka.
- Bagaimana kaitannya permasalah ini dengan media dan teknologi?
Media dan teknologi sangatlah erat hubungannya dengan permasalahan
jauhnya umat islam terhadap Al-qur’an. Karena dengan adanya media, maka
umat islam akan disibukkan dengan misalnya tayangan-tayangan yang
menghibur seperti sinetron, olahraga, infotainment, dan lain-lain.
- Bagaimana solusi dari permasalahan ini?
Solusi dari permasalahan ini adalah merutinkan membaca Al-Qur’an
sehingga bias lebih dekat dengan Al-Qur’an, sering-sering mendengarkan
lantunan ayat-ayat qur’an, mentadaburi Al-qur’an, dan
mengimplementasikannya dalam kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar